Photo Source: jogjanews.com |
"Tonight is a karaoke night! You sing along, we play!"
Kalimat Mikkel Lentz, gitaris MLTR sontak membuat penonton berteriak histeris ketika intro Sleeping Child dimainkan. Tak lama kemudian, koor 4000 penonton yang menyanyikan lirik Sleeping Child membahana di Grand Pacific Hall, Yogyakarta.
Sabtu (1/12) kemarin menjadi malam nostalgia bagi para fans MLTR. Setelah 7 tahun tak mengadakan konser di Indonesia, Rajawali Indonesia bersama Starlight Enterprise mengobati kerinduan itu dengan membawa band asal Denmark ini ke tiga kota yakni Balikpapan, Yogyakarta, dan Surabaya. Konser kali ini juga sekaligus mempromosikan album baru mereka, Scandinavia.
Antrian penonton sudah memadati pintu masuk Grand Pacific Hall sejak jam 7 malam. Saya memasuki antrian VIP dan bergabung dengan penonton yang rata-rata adalah pasangan suami-istri dan mahasiswa. Seperti saya, mereka juga tampak tak sabar untuk segera bernostalgia dengan band yang menemani masa muda mereka. Ketika memasuki gedung konser, saya mendapat tempat duduk di barisan kedua dari depan, cukup dekat untuk mengabadikan beberapa momen konser.
Suasana gedung yang mulai dipenuhi penonton semakin membuat saya deg-degan tak sabar. Tepat jam 8, Jascha Richter, Mikkel Lentz, dan Kåre Wanscher memasuki panggung diiringi dengan teriakan penonton. Lagu Renovate My Life yang juga lagu pertama dari album Scandinavia mengawali konser malam itu. Usai lagu Sleeping Child, Jascha Richter menyapa penonton dan mengungkapkan rasa bahagianya karena masih begitu diingat oleh masyarakat Indonesia. Ia pun kerap mengucapkan terima kasih setelah selesai membawakan satu lagu. Ketika lagu I'm Gonna Be Around dibawakan dengan iringan gitar akustik Mikkel Lentz, penonton dibuat histeris ketika Jascha turun panggung dan menyapa penonton yang duduk di kursi VIP.
Suasana romantis semakin memuncak. Setelah lagu The Actor dan Complicated Heart, mereka membawakan Blue Night, You Took My Heart Away, dan Take Me To Your Heart secara berurutan. Penonton bernyanyi mengikuti alunan keyboard Jascha sambil melambaikan tangan. 25 Minutes dan Someday yang merupakan mega hits mereka membuat koor penonton kembali menggema. Video klip Someday yang mengambil tempat di Bali turut ditayangkan di layar raksasa yang berada di panggung.
Usai lagu Someday, MLTR meninggalkan panggung, dan lampu-lampu dipadamkan. Penonton yang tahu bahwa ini belum merupakan akhir konser meneriakkan, "We want more! We want more!". 5 menit kemudian, mereka kembali ke panggung dan membawakan Paint My Love, membuat penonton kembali bernostalgia ketika ikut menyanyikan bait demi bait romantis lagu ini.
Meski sudah berusia 40an, stamina para personel MLTR patut diacungi jempol. Nyaris tak ada perubahan dari suara Jascha Richter. Mikkel Lentz dan Kåre Wanscher pun masih tampak begitu enerjik ketika menutup konser dengan lagu That's Why (You Go Away). Pesona mereka benar-benar menyihir penonton dari awal hingga akhir konser.
23 lagu sukses dibawakan MLTR selama satu setengah jam. Meski saya masih ingin mendengar lagu Out Of The Blue, Laugh and Cry, dan Shanghaid in Tokyo, namun saya sangat puas dengan penampilan MLTR di konser kali ini, dan sangat berharap akan ada konser-konser MLTR selanjutnya. (Debora Tobing. penulis adalah mahasiswa UMN Jurnalistik 2010)
No comments:
Post a Comment