UPH Awards adalah acara tahunan yang diselenggarakan di
Universitas Pelita Harapan sebagai ajang penghargaan terhadap seluruh pihak
yang terlibat di UPH. Mulai dari mahasiswa, dosen, hingga staff yang ada di
kampus diberikan berbagai penghargaan yang sesuai dengan apa yang mereka
lakukan. UPH Awards yang sudah ke-enam kali diselenggarakan ini,
selalu melibatkan kerjasama dari mahasiswa dalam proses penyelenggaraannya.
Sebagai mahasiswa tahun ke-3 di UPH, sejujurnya saya belum
pernah terlalu terlibat dalam penyelenggaraan UPH Awards. Bukan hanya dalam
keterlibatan dalam bentuk kepanitiaan, namun hanya sekedar menyempatkan waktu
untuk menyaksikan secara langsung proses penyelenggaraannya saja saya belum
pernah lakukan. Karena itulah, betapa kagetnya saya ketika di acara UPH Awards
yang ke-6 lalu ini, nama saya keluar sebagai salah satu pemenang. Hal ini
membingungkan untuk saya dalam berbagai level. Pertama, saya tidak merasa
pernah melakukan apapun yang membuat saya berhak untuk memenangkan UPH Awards.
Kedua, setahu saya, para pemenang dan /atau nominasi UPH Awards harus
mencalonkan diri mereka sendiri sebagai pemenang. Sementara saya tidak pernah
tahu menahu apapun soal hal itu.
“VIN?? LO MENANG UPH AWARDS???” begitulah bunyi pesan
singkat yang dikirimkan oleh teman saya yang sedang menghadiri acara UPH
Awards.
Sebagaimanapun besar rasa terkejut yang di ekspresikan teman
saya melalui pesan singkat itu masih belum bisa menyaingi rasa terkejut saya
sendiri yang rasanya campur aduk antara tidak percaya, terkejut, bahkan ingin
tertawa karena bagi saya memenangkan sebuah penghargaan di acara UPH Awards
adalah sesuatu yang sangat amat diluar ekspektasi.
Saya sangat amat bingung dengan apa yang baru saya dengar
dari teman saya itu. Ketika saya tanya untuk kategori apa, ternyata untuk
kategori Service Learning of The Year. Setelah tahu saya pun semakin bingung.
Service Learning of The Year? Selama berkuliah di UPH saya sudah pernah
melakukan tiga buah kegiatan service learning. Namun, ketika dipikir-pikir
kembali tidak ada satupun dari ketiga kegiatan service learning itu yang akan
membuat saya pantas mendapatkan sebuah penghargaan.
Akhirnya diketahui bahwa service learning yang menyebut nama
saya sebagai pemenang adalah service learning yang pernah saya lakukan di awal
tahun 2012 kemarin. Service learning yang saya lakukan dalam mata kuliah
Character Development ini adalah tentang mengajarkan cara bersikap dengan sopan
santun yang baik dan benar kepada sekelompok anak-anak SD yang belajar di
sebuah sekolah sederhana di kawasan Cengkareng Timur. Sejujurnya, saya rasa materi yang kami berikan
dalam service learning kami belum pantas untuk memenangkan sebuah penghargaan. Apalagi
jika dibandingkan dengan yang dilakukan oleh banyak orang lain di kampus ini. Namun,
ketika saya mengetahui bahwa seluruh nominasi di UPH Awards mencalonkan diri
mereka sendiri untuk memenangkan penghargaan, semua baru menjadi masuk akal
untuk saya. Ketika saya mengingat kembali, salah satu orang di kelompok saya
adalah salah satu dari panitia UPH Awards tahun ini. Seperti puzzle, teka teki
mengapa service learning yang saya lakukan bisa menang pun terjawab. (Vindya Irawan)
No comments:
Post a Comment