Baru menjadi mahasiswa selama satu tahun
tidak menghalangi Ryan Phedra untuk dinominasikan di ajang bergengsi UPH Award
2012. Laki-laki yang akrab dipanggil Rere ini memiliki segudang aktifitas dalam
keorganisasian dan kepanitian. Keanggotaanya di Himpunan Mahasiswa Jurusan
Perhotelan menjadi pintu gerbangnya mengikuti acara kepanitiaan, seperti acara Blood Donation, Miss UPH Scholar, Leadership
In Training, dan masih banyak lagi. Pada awalnya ia hanya iseng-iseng saja
mendaftar UPH Award. Alasannya sangat sederhana, “Takut ada penyesalan dan
didorong juga oleh teman-teman,” katanya. Penyesalan yang dimaksud adalah ia
tidak mau sampai tidak mencoba untuk ikut acara ini. “Pokoknya gue coba dulu
daftar jangan sampai gue nanti kecewa di belakang,” kata laki-laki penggemar
fotografi ini.
Siapapun boleh mendaftar sebagai calon
nominator, termasuk juga panitia. Meskipun tahun lalu Rere tidak terlalu
memberi perhatian kepada acara tersebut, ketertarikannya untuk mendaftar muncul
saat ia menjadi bagian dari panitia UPH Award tahun ini. Ia mengisi formulir,
memberi nilai transkrip, dan surat rekomendasi dari dosen jurusannya sebagai
syarat untuk mendaftar menjadi calon nominator di UPH Awards..
Acara yang telah berlangsung selama enam
kali ini membagikan lebih dari 10 kategori, antara lain adalah Student Entrepreneurship of the Year,
Outstanding Sophomore, Outstanding Junior, Student Leader of the year, dan
lain sebagainya. Rere dinominasikan untuk kategori Freshmen Student of the Year
atau mahasiswa terbaik yang baru menjalani masa 1 tahun perkuliahan. Tanpa
disangka keisengannya ini membuahkan hasil. Ia memenangkan nominasi tersebut!
Saat ditanya pengaruh apa yang ia rasakan setelah memenangi prediket mahasiswa
terbaik, ketua Pelita Harapan Photography Club ini hanya menjawab, “Lebih ingin
berkonstribusi untuk acara-acara kampus.”
Lain halnya dengan Soraya Apriliyanti,
mahasiswi jurusan sastra inggris UPH ini, mengaku belum pernah datang ke
perhelatan UPH Awards. "Aku belum pernah datang ke UPH Awards, soalnya
nggak tertarik." Ujarnya. "Kalau menurutku, UPH Awards mungkin tujuan
acaranya bagus, untuk memotivasi mahasiswa supaya lebih berprestasi. Tapi
realitanya, hanya segelintir yang sadar dan concern
akan hal itu, yang lain atau mungkin sebagian besar ya fokus ke urusan
masing-masing. Tanpa UPH Award, semua orang akan tetap bisa memotivasi diri
untuk lebih berprestasi, balik lagi, tergantung masing-masing individu
aja."
Mahasiswa semester akhir ini juga
meneruskan, bahwa acara ini memberikan terkesan membuang-buang uang. Terutama
dengan antusiasme penonton yang rendah dan pengunjung yang sedikit. “Mungkin
ada baiknya konsepnya diganti, bukan hanya sekedar pemberian award terhadap
mahasiswa UPH aja, tapi bagimana kita berkontribusi untuk masyarakat. Bukan
selalu berkontribusi untuk diri sendiri.” Jelasnya.
UPH AWARDS memang mengundang pro dan
kontra diantara warga UPH. Sebagian orang mungkin merasa UPH AWARDS adalah
ajang untuk tampil menunjukkan prestasi. Sebagian berpendapat acara ini hanya
untuk unjuk gigi saja, namun acara yang diadakan satu tahun sekali ini akan
tetap mewarnai aktivitas kampus Universitas Pelita Harapan di tahun-tahun yang
akan datang.
(Anna, Retna)
No comments:
Post a Comment